Minggu, 30 Juni 2013

Advokasi Mantangai - 2011

Ekspansi Sawit Belum Sejahterakan Petani








 


Penyelesaian sengketa
lahan antara sejumlah perusahaan perkebunan dengan warga tempatan di
Provinsi Kalteng sampai kini masih banyak yang belum tuntas. Kasus-kasus
sengketa lahan ini bisa menjadi 'bom waktu' yang dapat merugikan semua pihak
bila tidak cepat diselesaikan. (RH, SP, SH.)

Minggu, 02 Juni 2013

Berkebun Cabai (Lombok)



Lembaga Studi dan Advokasi Pertanian  (LSAP) Insan Cita Kapuas mencoba menghimbau kepada para generasi muda untuk mencoba mencicipi dunia pertanian dengan diadakannya pelatihan Internal Lembaga dengan berbagai program. Yang salah satunya adalah mencoba menerapkan agronomi yang awalnya merupakan usaha sampingan yang berpenghasilan tentunya, dan nantinya akan menjadi usaha utama itu yang diharapkan. Penerapan agronomi ini tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan, hal ini membutukan proses tahapan-tahapan pembiasaan kepada generasi muda khususnya. LSAP Insan Cita baru-baru ini mengadakan training berkebun Cabai Capsicum annuum yang hanyamengandalkan lahan kecil pekarangan samping rumah untuk tempatnya. Training ini dimulai dari tanggal 30 Mei 2013 hingga masa panen sekitar 110 hari.

Tempat pembibitan

Dari sebelah kiri Candra Dinata, Ahyar, Sugi dan Syaiful

Pembuatan Pot pembibitan dari gelas bekas minuman minera

Bidang Pertanian, Pekerja Menurun



Persaingan dalam mencari lapangan pekerjaan di era globasisasi sekarang semakin meningkat, dilihat dari banyaknya jumlah anggkatan kerja di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 120,4 Juta (BPS).

Penurunan jumlah penduduk yang bekerja pada sektor pertanian sekitar 1,3 juta merupakan sebuah permasalahan yang harus disikapi. Melihat dari tofografi Indonesia yang merupakan sector pertanian dapat menjadi bidang unggulan. Khususnya di daerah kabupaten Kapuas Propinsi Kalimantan Tengah.

Kabupaten Kapuas merupakan daerah dengan 80 % merupakan rawa yang sangan mendukung pada sektor pertanian Topografi daerah secara umum terbagi dalam 2 (dua) bagian, yakni daerah sebelah utara (meliputi 3 Kecamatan) merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit dengan ketinggian antara 50-500 m/dpl, sedangkan daerah selatan (meliputi 9 Kecamatan) merupakan daerah pesisir, dataran rendah dan rawa-rawa dengan ketinggian 0 - 50 m/dpl. Iklim di Kabupaten Kapuas termasuk iklim tropis dan lembab dengan temperatur minimal berkisar antara 21 - 230C dengan curah hujan rata-rata 1.789 mm pertahun.(Profil Kabupaten Kapuas) 

Idealnya Kabupaten kepuas memperkuat sektor pertanian dengan memberikan berbagai kemudahan kepada para petani misalnya mesin pembajak sawah, mesin penanam, mesin pemanen dan lain sebagianya. 







Dengan adanya fasilitas seperti itu maka pertanian kita tentunya akan berubah, dan minat para pencari pekerjaan khususnya bidang pertanian akan meningkat. Memang perlu kerja keras pihak Pemerintah khususnya Dinas terkait sebagai langkah awal dan progresif harapan kedepan untuk kemajuan Dunia pertanian Indonesia Khususnya kabupaten Kapuas.